Pada dasarnya memang semuanya
kembali pada jumlah jam terbang, kenapa di sebuah interview perusaan yang
membutuhkan seorang driver pada umumnya menanyakan pernah ke mana saja
anda membawa kendaraan apa hanya sebatas
didalam kota atau sampa luar kota atau mungkin luar pulau. Karena disinilah
seorang HRD akan memprediksi skill anda.
VIDEO TUAS TRANSMISI /GIGI
Lalu bagaimana tolak ukur bagi
orang yang baru jam terbangnya belum begitu banyak atau baru saja lulus dari
sekolah/kursus mengemudi?.. Adakah ukuran untuk acuan sudah mahir atau belumkah
skill mengemudinya?..
Dibawah ini beberapa point saya
paparkan penjelasaannya, yang tentu bisa menjadi tolak ukur:
1. Dimana
anda sudah mampu dengan tepat (bukan menerka-nerka) apakah mobil yang anda
kendarai masuk atau tidak ketika dijalan yang sangat sempit atau padat arus
lalu lintasnya.
2. Dimana
anda sudah faham betul kapan anda harus menyalip atau tidak, termasuk anda
sudah bisa menilai kecepatan kendaraan di arah berlawanan ketika hendak menyalip.
Kendaraan diarah berlawanan meskipun terlihat masih jauh, bisa saja kendaraan
tersebut dalam kecepatan tinggi sehingga ketika anda menyalip mobil didepan
anda mobil diarah berlawanan tidak sampai membahayakan anda.
3. Dimana
anda sudah faham memeperhitungkan dimana anda memposisikan mobil dijalan sempit
ketika anda berpapasan dengan kendaraan lain.
4. Dimana
anda sudah faham betul-betul faham disetiap kondisi dan situasi apa yang mesti
dilakukan. Misalnya mensiasati mobil tidak mundur ketika berhenti di tanjakan,
posisi bagaimana yang paling tepat ketika memarkirkan mobil, dimana anda menempatkan mobil ketika berhenti
agar tidak mengganggu atau menyebabkan resiko lainnya.
5. Anda
juga sudah paham aturan main yang tidak tertulis seperti, tidak mengerem
mendadak sebelum tahu dibelakang ada pengendara atau tidak. Contoh kasus :
kelewat belokan, kelewat alamat (kebablasan).
Kesimpulan :
Dari keempat point diatas, bisa
kita tarik kesimpulan bahwa seseorang dikatakan mahir mengendarai mobil adalah
ketika perhitungannya sudah benar-benar faham bukan masih menerka atau meraba-raba.
Comments
Post a Comment